Pitch Deck ? Dengan Strategi Ini Startup Kalian Bisa Untung Besar

Pitch Deck ? Dengan Strategi Ini Startup Kalian Bisa Untung Besar

Ketika Anda memiliki sebuah ide besar dan ingin mewujudkannya, apa yang pertama kali harus dilakukan? Pertama, Anda bisa membuat prototipe dan melakukan validasi awal kepada pengguna. Ketika prototipe tersebut mendapatkan feedback positif, maka akan dibutuhkan modal dari investor. Sebuah pitch deck dan/atau presentasi yang bagus di depan investor dapat membuat banyak perbedaan.

sumber gambar : www.robinhoodventures.com/early-pitch-decks-of-10-billion-dollar-companies/

Lalu, apa sih sebenarnya pitch deck itu? Pitch deck adalah sebuah presentasi singkat dalam bentuk  slide yang memberikan audiens informasi umum tentang bisnis yang akan atau sedang dijalani. Pitch deck pada umumnya berisi rangkuman dari seluruh aspek bisnis untuk mempermudah penyampaiannya, bahkan Steve Jobs dalam presentasinya hanya menggunakan gambar.

Pitch deck juga dapat diartikan sebuah presentasi singkat yang bisa menjelaskan gambaran umum tentang rencana bisnis dari sebuah startup. Dengan bantuan file presentasi tersebut, jadi produk bisa diperkenalkan di hadapan calon investor dengan lebih mudah, sehingga mereka bisa lebih tertarik untuk memberi pendanaan.

Tak hanya itu, pitch deck juga bisa berguna untuk bertemu dengan calon konsumen, perusahaan lain yang akan diajak kerja sama, atau orang yang mau diajak menjadi co-founder.

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan ketika membuat pitch deck, serta cara yang tepat untuk membuatnya.

  1. Baut sebuah pitch deckyang terdiri dari 10 – 15 slide

Saat melihat sebuah pitch deck, seorang investor sebenarnya hanya ingin melihat garis besar dari produk yang tengah dibuat. Dan karena waktu mereka biasanya tidak banyak, maka dari pada itu harus bisa memberikan gambaran yang jelas dalam waktu singkat. Untuk itu, slide yang dipersiapkan pun tidak boleh terlalu panjang. Boleh saja menyiapkan sebanyak mungkin data untuk menunjang presentasinya, namun jadikan data tersebut sebagai lampiran (appendix). Selain itu bisa menunjukkan data atau slide tambahan tersebut ketika sang investor meminta.

  1. Pahami segala hal yang ditulis di dalam pitch deck

Menurut seorang Managing Partner Coffee Ventures yaitu Kevin Darmawan, ketika berhadapan dengan startup pada tahap awal biasanya tidak akan terlalu memikirkan akurasi data yang ditunjukkan para founder di dalam pitch deck. Mereka justru lebih ingin melihat bagaimana cara berpikir dalam menemukan angka tersebut, dan bagaimana kalian menghubungkannya dengan bisnis kalian.

Biasanya angka yang mereka pasang memang kurang tepat. Namun apabila mereka bisa menjelaskan bagaimana mereka bisa mendapatkan angka tersebut, dan mengapa angka tersebut relevan untuk bisnis mereka, maka hal itu sudah menjadi nilai plus.

  1. Gunakan ukuran huruf yang mudah terbaca

Pitch deck bukanlah sebuah laporan atau skripsi yang akan dibaca kata per kata oleh sang investor. Mereka biasanya akan membaca sekilas untuk menghemat waktu, dan berusaha menangkap apa sebenarnya produk yang dikembangkan.

Karena itu, ketimbang menggunakan teks yang banyak dan ukuran yang kecil, lebih baik kamu menggunakan ilustrasi yang mudah dipahami. Apabila harus memasukkan teks, Guy Kawasaki menyarankan untuk menggunakan ukuran huruf yang besar, di atas 30.

  1. Gunakan ukuran huruf yang mudah terbaca

Selain untuk menghemat waktu, langkah ini pun perlu kalian lakukan agar sang investor bisa mudah memahami produk yang tengah dikembangkan.

Contoh kalimat yang rumit: “Kami membuat sebuah perpaduan teknologi kecerdasan buatan dan blockchain di dunia perbankan.”

Contoh kalimat yang sederhana: “Produk kami memungkinkan untuk bisa bertransaksi online bagi orang yang tidak mempunyai rekening bank.”

  1. Pelajari pitch deckdari perusahaan lain

Bagi para founder yang baru pertama kali mendirikan startup, ada baiknya untuk mempelajari pitch deck buatan perusahaan lain, yang mana sukses mengantarkan pembuatnya mendapatkan pendanaan besar. Tidak perlu meniru seluruhnya, tapi cukup melihat cara mereka menampilkan data, lalu sesuaikan dengan kondisi startup.

Susunan Pitch Deck

Sebaiknya membagi pitch deck menjadi dua bagian, yaitu bagian utama yang hanya berisi sekitar sepuluh slide, serta data-data tambahan yang dimasukkan di belakang bagian utama sebagai lampiran (appendix). Saat perbincangan awal dengan investor, hanya perlu menunjukkan slide utama saja, dan hanya menunjukkan slide tambahan apabila ditanyakan oleh sang investor.

Susunan di bawah ini bersifat fleksibel. Jadi, apabila dirasa ada hal-hal dalam slide tambahan yang bisa menonjolkan keunggulan sebuah startup, silakan memasukkannya ke slide utama, asalkan jangan terlalu banyak hingga membuat waktu pitching menjadi jauh lebih lama.

  1. Introduction

Berisi memperkenalkan diri secara singkat, jelas dan padat tanpa harus bertele-tele. Menjelaskan tujuan dari dibuatnya pitch deck tersebut.

  1. Team

Menampilkan siapa saja orang di balik produk yang dibuat dan menunjukkan apa saja peranan orang tersebut dalam pembuatan produk tersebut.

  1. Problem

Menjelaskan masalah yang akan diangkat dan dicari solusinya dan yang di jelaskan dalam slide ini benar-benar masalah yang belum ada solusinya.

  1. Advantages

Menjelaskan mengenai kelebihan dari produk yang dibuat atau lebih mudahnya menjelaskan mengenai apa yang membedakan produk tersebut dengan pesaingnya.

  1. Solution

Menjelaskan solusinya yang akan di berikan dair masalah yang di angkat sebelumnya secara singkat dan jelas.

  1. Product

Menampilkan produk yang dibuat selain itu menjelaskan bagaimana produk tersebut di berkerja secara sistem maupun pelayanannya. Alangkah lebih baiknya menggunakan prototype.

  1. Traction

Menjelaskan mengenai calon pelanggan yang akan menggunakan produk tersebut atau lebih mudahnya siapa target pengguna dari produk yang dibuat.

  1. Market

Menampilkan pasar yang akan dituju dan menjelaskan mengenai ukuran dari target market tersebut.

  1. Competition

Menampilkan pesaing terdekat baik pesaing dalam bentuk produk yang sama atau hampir mirip atau pesaing dalam bentuk startup lainnya.

  1. Business Model

Menampilkan Business Model secara jelas atau rangkuman dari 9 element penting dalam membangun suatu startup.

  1. Investing

Menjelaskan mengenai perancangan keuangan untuk pengembangan produk kedepannya dalam skala waktu kurang lebih 5 sampai 10 tahun kedepan.

  1. Contact

Menampilkan kontak yang bica dihubungi untuk invester apabila investor ingin menanamkan modal.

Referensi:

  1. https://id.techinasia.com/template-pitch-deck-startup-pilihan
  2. https://id.techinasia.com/panduan-membuat-pitch-deck
  3. https://pitchdeck.improvepresentation.com/what-is-a-pitch-deck

By: Rico Tri Wibowo –  Game Entertainment Animation Research (GEAR) Laboratory Assistant

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *