Wifi Gedung Putih Lemot?

Asisten Laboratorium – Artikel kali ini sedikit berhubungan dengan salah satu pekerjaan asisten laboratorium di Fakultas Ilmu Terapan atau mungkin juga bagi yang mengambil jurusan Teknik Komputer tentang matakuliah Jaringan Nirkabel atau yang serumpun tentang persinyalan akan memahami artikel kali ini. Tetapi artikel ini akan mengambil studi kasus dari negara Adidaya Amerika Serikat lebih tepatnya Gedung Putih atau White House tempat tinggalnya presiden Amerika Serikat.

Ko Bisa? Ya Bisa Dong. Tempat seperti Amerika Serikat pasti memiliki sebuah kelemahan, mulai dari Badan Pemerintahannya, Birokrasinya, Teknologinya dan lain-lain. Tetapi artikel ini tidak akan membahas politik, tapi akan membahas teknologinya.

Berita yang bersumber dari kompas.com, Obama Sekeluarga Keluhkan Sinyal Wifi di Gedung Putih. Diberitakan bahwa Obama yang saat ini sudah tidak menjabat sebagai presiden Amerika Serikat, mengakui bahwa sinyal Wifi di Gedung Putih sangat buruk. Kemudian Istri Obama-pun mengakui hal yang sama. Tak ketinggalan kedua anaknya-pun mengakui hal yang serupa juga. Sangat Ironis, bahwa tempat kepresidenan yang menjabat sebagai bos CIA, NSA, dan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), memiliki kualitas wifi yang sangat buruk di tempat kerjanya.

Mengapa bisa terjadi hal seperti itu, Obama mengatakan “Ini (Gedung Putih) bangunan kuno, jadi banyak dead spot, WiFi suka tidak nyambung,” kata Obama seperti dikutip Asisten Laboratorium dari KompasTekno yang bersumber dari Digital Trends, Selasa (9/2/2016).”

Ya sangat wajar sekali, karena gedung putih dibangun pada tahun 1792, dimasa itu belum ada teknologi wifi, sehingga bagunan tersebut tidak dirancang atau didesain dengan menggunakan wifi agar sinyal menjadi kuat.

Apa yang menyebabkan sinyal wifi jelek digedung putih? Analisis dari pengetahuan penulis penyebab-penyebab sinyal wifi di gedung putih memiliki kualitas yang buruk yaitu :

 – Refleksi 

 – Difraksi

 – Scattering

 – Free Space Loss

Apa itu Refleksi, Difraksi, Scattering, dan Free Space Loss? Itu semua merupakan sebuah komponen dalam melakukan sebuah desain persinyalan.

Oke akan dijelaskan satu persatu :

  • Refleksi

Refleksi merupakan pantulan, sinyal akan memantul dari sebuah benda yang menghalangi didepannya, sinyal tidak dapat melewati sebuah benda yang sangat padat, sama halnya seperti suara. Jadi akan menggangu sinyal original dengan secara konstruktif atau destruktif.  Walaupun penulis belum pernah ke Gedung Putih, mungkin disana terdapat dinding-dinding yang kokoh sehingga sinyal wifi tidak dapat menembus dinding tersebut.

  • Difraksi

Difraksi yaitu penyebaran, sinyal akan terhalang serta menyebar apabila mengenai suatu benda yang memiliki ketebalan yang besar serta memiliki ujung ujung atau permukaan yang runcing. Menyebabkan sinyal akan menyebar secara tidak beraturan dan tidak akan sampai pada tujuan. Jadi mungkin di Gedung Putih memiliki banyak bilik-bilik ruangan yang memiliki desain kuno yang menyebabkan sinyal akan menyebar secara tidak beraturan.

  • Scattering

Scattering hampir sama dengan difraksi yang berbeda hanya scattering dapat melewati objek objek yang kecil, tetapi menyebabkan banyak pantulan-pantulan yang tidak berarturan. sehingga sinyal yang didapatkan sangat kecil karena sudah tersebar oleh benda-benda yang menyebabkan scattering. Mungkin pada Gedung Putih memiliki banyak ornamen-ornamen yang klasik sehingga menyebabkan sinyal menjadi tidak beraturan.

  • Free Space Loss

Dan yang terakhir, Free Space Loss. Apa artinya? ini adalah solusi dari semua masalah diatas yaitu dengan menghitung sebuah ruang udara yang akan dilalui oleh sinyal dengan Free Space Formula agar sinyal dapat diprediksi antara penerima sinyal serta pemancar sinyalnya. Mungkin di Gedung Putih karena sudah berusia puluhan tahun dari awal kepresidenan George Washington hingga Donald Trump sekarang ini, formula ini tidak dapat digunakan karena banyak DeadSpot yang terjadi seperti kata Bapak Obama tercinta.

Apa kaitannya dengan pekerjaan Aslab? Hem.

Sama halnya seperti pekerjaan asisten laboratorium, tetap menjaga internet di kampus agar dapat digunakan, walaupun hanya bagian kecil yang krusial yaitu kabelnya, agar selalu dicek. Dengan segala keterbatasan kecepatan internet di kampus, masih banyak yang mengeluh. Di Gedung Putih aja mengeluh apalagi di Indonesia tercinta ini. Yaa banyak faktor – faktor kenapa Indonesia mempunyai kecepatan internet yang terbatas, salah satunya infrastruktur telekomunikasi yang terbatas serta Indonesia masih negara Berkembang, bukan negara maju. Jadi jangan samakan dengan negara tetangga kita inisial Singapore. Ko jadi ngomongin Indonesia?

Intinya, salah satu pekerjaan asisten laboratorium adalah menjaga kestabilan serta maintenance koneksi internet agar praktikum serta pembelajaran dapat berjalan secara lancar. Agar mereka tidak terhambat atau tertinggal apabila internet tidak dapat digunakan sama sekali.

Ya, itu mungkin penjelasan dari penulis, semoga kalian menjadi tahu atau tempe mengenai pekerjaan kita sebagai Asisten Laboratorium Fakultas Ilmu Terapan. Serta dapat menambah pengetahuan anda tentang persinyalan. Penulis juga masih belajar memahami sinyal-sinyal, terutama dari sinyal-sinyal wanita. Ha Ha Ha.

Segala kurang lebihnya mohon maaf, apabila ada kesalahan mohon dikoreksi. Ini merupakan opini pribadi penulis, Penulis tidak terafiliasi oleh Gedung Putih ataupun dengan Operator Sinyal di Amerika Serikat. Hanya disponsori oleh Laboratorium Fakultas Ilmu Terapan.

Terima Kasih.

– admin Is

Sumber

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *